Tanam padi beras merah dalam pot dengan satu benih dan perlakuan hormol/ZPT berupa merek Tamasol dioplos dengan Deltomur dengan tanah yang sudah keras dan tanpa olah tanah kembali, mampu tumbuh menghasilkan anakan lebih dari 80 anakan, dan pemupukan 2 kali ponska dan urea, bisa dilihat perkembangan tanamannya hingga keluar malai, budidaya tanaman padi bisa dilakukan di atap rumah yang memakai dak berupa cor semen atau lainnya, bisa juga digunakan sebagai tanaman hias di sekitar rumah tinggal atau kantor
Dengan jumlah anakan produktif lebih dari 50 batang bisa meningkatkan produksi 100% dari rata rata yang ada sekarang yang berkisar antara 25 sd 30 anakan. Bila bersungguh sungguh swasembada dan kedaulatan pangan.BISA......................
Beras yang
menjadi target pangan nasional perlu ditinjau ulang dengan kebijakan pemerintah
tentang pangan. Ada beberapa hal
mengenai pangan bagi bangsa Indonesia
yang sangat penting antara lain:
1. Kebutuhan
pangan bagi rakyat kita bukan hanya beras, masih ada jagung, singkong dengan
tiwul, ketela rambat, mie non terigu, kentang,sagu, pisang,dan jenis umbi
lainnya yang merupakan sumber karbohidrat yang cukup tinggi dan sangat tersedia
disemua propinsi.
2. Beras
merupakan salah penyebab muculnya
penyakit diabetes pada masyarakat yang sekarang ini meningkat dimana sebelumnya
masyarakat yang tidak mengkonsumsi nasi beras sangat rendah kemungkinan terkena
diabetes.
3. Program
pemerintah sebelumnya yang mentargetkan rakyat mengkonsumsi nasi beras, baik
dengan program raskinnya, harus ditinjau ulang dan segera direvisi dengan
kebijakan yang mengangkat kearifan lokal, sehingga secara fisik target
swasembada pangan dapat dengan cepat tercapai, juga menurunnya masyarakat yang
terkena diabetes sehingga anggaran kesehatan juga bisa dialihkan ke program
lain, misalnya untuk daerah dengan pakan pokok non beras subsidi raskin dapat
diberikan berupa uang tunai sehingga masyarakat penerima raskin bisa membeli
makanan pokok lokal tanpa mengurangi hak mendapatkan bantuan raskin, dan
istilahnya diganti dengan pangan untuk rakyat miskin
(pakin) dimana dibeberapa daerah masyarakat penerima raskin menjual
berasnya dan dibelikan nasi jagung.
4. Di
NTB daerah penghasil kentang penjualan kentang hanya untuk sayur sangat lambat sementara penanaman tanaman
padi sebagian masih terkendala ketersedian air, maka pengembangan budidaya
kentang akan sangat mambantu masyarakat meningkatkan ekonominya, demikian juga
menu makanan dengan bahan dasar kentang sangat bervariasi dan bisa meningkatkan
konsumsi sayur oleh masyarakat.
5. Kerja
sama sosialisasi pakan non beras dengan Depkes harus dilakukan agar kesadaran
pola makan sehat oleh masyarakat meningkat dan bisa menekan anggaran kesehatan
dengan melakukan pencegahan penyakit(khsusnya diabetes) secara dini, sekaligus
berkembangnya budidaya tanaman padi premium seperti beras hitam, beras merah,
beras aromatik,sehingga diharapkan petani akan lebih bergairah menanam padi,
karena nilai julanya yang jauh lebih tinggi, sehingga target swasembada pangan
akan lebih cepat tercapai karena masyarakat ikut menikmati manisnya usaha tani
tanaman pangan.
6. Kementrian
Pertanian juga harus mulai membuka diri bekerja sama dengan para chief yang tersedia di beberapa statiun televisi untuk
mempopulerkan menu-menu sehat dengan bahan non beras, sehingga pengetahuan dan
kesadaran masyarakat akan membantu mengurangi konsumsi pangan berbahan beras.
7. Jangan
impor beras, biarkan harga beras tinggi sesuai hukum pasar, sehingga masyarakat
akan beralih mengkonsumsi pangan non beras dengan sendirinya, jika perlu
ditambah dengan promosi-promosi makanan pengganti beras yang lebih sehat
sebagaimana point di atas, dengan alasan yang mudah dibuat, seperti menghargai
petani yang sudah susah payah mengupayakan menanam padi, serta alasan alasan
lain yang berfokus menghargai rakyat Indonesia sendiri, sehingga kearifan lokal
yang sehat dan menyahatkan dalam pola makan masyarakat kita bisa ditingkatkan
sebagai tujuan wisata kuliner.
Dengan
mempertimbangkan beberapa hal tersebut di atas, program swasembada pangan dan
kedaulatan pangan bukanlah hal yang perlu lama untuk mewujudkannya, memang
perlu adanya strategi dan terobosan baru, bahkan bila diperlukan perlunya
paradigma baru dengan doktrin bahwa pangan bukanlah beras, tetapi pangan merupakan
pemenuhan kebutuhan kalori dan unsur lainnya yang sumbernya bisa dari beragai
macam bahan pangan.
Dengan
demikian konsumsi beras bagi rakyat Indonesia akan menurun dan diharapkan akan
menaikkan konsumsi protein (hewani maupun nabati), menaikan konsumsi unsur
esensial lainnya sehingga target utama Indonesia sehat tercapai. Anggaran pembangunan yang tersedia bisa
digunakan ke pos pos lainnya yang lebih meningkatkan mutu kesejahteraan rakyat
dan bangsa. Semoga.
Perbandingan kandungan
gizi beberapa makanan pokok dalam 100 bagian yang dapat dimakan
No
|
Komoditi
|
kalori
|
Protein(gr)
|
Lemak(gr)
|
Karbohidrat(mg)
|
1
|
Beras
|
366
|
6,4
|
0,8
|
80,4
|
2
|
Jagung
|
349
|
9,1
|
4,2
|
71,7
|
3
|
Ubi
|
98
|
0,7
|
0,1
|
23,7
|
4
|
Kentang
|
71
|
1,7
|
0,1
|
16,3
|
5
|
Sagu
|
351
|
1,4
|
0,2
|
85,9
|
Sumber: Sinar tani